Senin, 09 Desember 2024

Umur Panjang

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه


HADITS HARI INI

08 Jumadil Akhir 1446H


UMUR PANJANG 


Dari 'Abdullah bin Busr, ada seorang Arab Badui bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, siapakah manusia yang paling baik. Jawaban Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam,


مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ


"(Yang paling baik adalah) yang panjang umur dan baik pula amalnya." (HR. Tirmidzi, no. 2329; Ahmad, 4: 190).


Kalau kita perhatikan hadits di atas, yang bagus bukanlah hanya umur panjang, namun baik pula amalan.


Oleh karena itu, jika kita menginginkan umur panjang, patut diingat dua hal:


1. Umur panjang adalah sebagai alasan bagi Allah, bahwa Allah sudah memberi kesempatan pada kita untuk beramal.

2. Umur panjang adalah wadah untuk beramal. Boleh jadi isi wadah tersebut berisi amal shalih. Boleh jadi umur panjang berisi kesia-siaan, berakhlak dan beramal yang jelek. Akhirnya, isi wadah tadi itu akan ditanya. 


Ingatlah asalnya, di tengah jalan tak ada tempat berhenti sama sekali. Yang kita temui, ada yang punya jalan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang cepat jalan, ada yang lambat jalan.


Allah Ta'ala berfirman,


إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ (35) نَذِيرًا لِلْبَشَرِ (36) لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ (37)


"Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar, sebagai ancaman bagi manusia. (Yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur." (QS. Al-Muddatsir: 35-37)


Cuma disebutkan siapa yang mau maju atau mundur. Tak disebutkan pilihan ketiga untuk berhenti. Karena tak ada pilihan ketiga di luar surga dan neraka. Ujung akhir manusia hanyalah surga atau neraka. Karenanya bila seseorang tidak segera maju untuk beramal baik, maka ia akan telat dengan beramal jelek.


Jangan sampai kita menginginkan untuk hasrat pada dunia,


قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَى حُبِّ اثْنَتَيْنِ حُبِّ الْعَيْشِ وَالْمَالِ


"Masih ada yang sudah berumur memiliki hati seperti anak muda yaitu mencintai dua hal: cinta berumur panjang (panjang angan-angan) dan cinta harta." (HR. Muslim, no. 1046)


Dalam riwayat lain disebutkan,


يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَتَشِبُّ مِنْهُ اثْنَتَانِ الْحِرْصُ عَلَى الْمَالِ وَالْحِرْصُ عَلَى الْعُمُرِ


"Ada yang sudah tua dari usia, namun masih bernafsu seperti anak muda yaitu dalam dua hal: tamak pada harta dan terus panjang angan-angan (ingin terus hidup lama)." (HR. Muslim, no. 1047)


Rajinlah berdo'a seperti ini,


اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي


"Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a'thoitanii wa athil hayaatii 'ala tho'atik wa ahsin 'amalii wagh-fir lii (Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku).”


Jika memang ingin memiliki umur panjang, ingatlah umur panjang adalah kesempatan untuk mengisinya dengan beramal shalih.


WaLLAAHUa'lam

Sabtu, 07 Desember 2024

Sabarlah pada 3 Perkara

SABARLAH PADA 3 PERKARA INI MAKA ANDA AKAN BAHAGIA


“Dan bersabarlah dalam menjauhi maksiat, menerima takdir-Nya, dan dalam ketaatan kepada-Nya, agar kamu bahagia.” 


Dalam bait yang indah ini, ada tiga jenis kesabaran:


PERTAMA: SABAR MENJAUHI MAKSIAT


“Bersabarlah dalam menjauhi kemaksiatan...” 


Maksudnya, “Tahan dan larang dirimu dari berbuat maksiat.” 


Setiap kali jiwamu ingin berbuat maksiat, larang ia, takut-takuti ia dengan Allah, dan ingatkan ia tentang-Nya dan bahwa Allah mengawasi dan melihatmu. 


Bersabarlah! Karena barang siapa berusaha bersabar, niscaya Allah akan membuatnya mampu bersabar. 


Setiap kali dirimu ingin bermaksiat, sabarkan ia! 


"Wahai jiwa, bersabarlah! Bersabarlah, karena kematian teramat dekat!"


Sebagian orang tidak mampu bersabar menjauhi maksiat, hingga dia mati saat bermaksiat kepada Allah. Banyak sekali, orang meninggal dalam keadaan bermaksiat kepada Allah, padahal orang yang berusaha bersabar, pasti Allah akan membuatnya mampu bersabar. 


Setiap kali jiwa ingin melakukan maksiat, katakan “Bersabarlah, wahai jiwa! Bersabarlah, agar kau mendapat hasil yang terpuji!” 


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ


“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.” (QS. Al-Hasyr: 18) 



KEDUA: SABAR MENERIMA TAKDIR ALLAH


“Bersabarlah menerima takdir-Nya.” 


Jadi, ketika seseorang tertimpa musibah, hendaknya ia bersabar. 


وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." 


"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun." (QS. Al-Baqarah: 155-156)



KETIGA: SABAR DALAM KETAATAN


“Dan bersabarlah dalam ketaatan,”


Yaitu sabar dalam menaati Allah.


وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ


"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Taha: 132) 


Bersabarlah dalam ketaatan, karena taat membutuhkan kesabaran. Orang yang tidak mampu bersabar, akankah dia mengerjakan salat Subuh? 


Akankah mengerjakan salat-salat lainnya? 


Akankah berbakti kepada orang tuanya? 


Sanggupkah ia berbuat kebaikan? 


Jika tidak punya kesabaran, pasti tidak mampu berbuat ketaatan, karena taat membutuhkan kesabaran, sehingga orang yang tidak bersabar tidak akan mampu.


– Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama Yufid TV

Kisah Burung Beo

🔗 *Gabung WAGrup dan Sosmed Permata Sunnah:* https://kontakk.com/@permatasunnah


🖇️ *KISAH BURUNG BEO YANG FASIH MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH*


_Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du._


*Ada sebuah kisah yang menarik, tentang seorang Syaikh yang begitu bersemangat mengajarkan tauhid dan akidah kepada murid-muridnya.* Suatu hari salah seorang muridnya menghadiahkan seekor burung beo kepadanya karena mengetahui gurunya tersebut sangat menyukai merawat burung.


Hari demi hari berlalu, Syaikh tersebut sering mengajak burung beonya ke majelis ilmu bersamanya di mana dia terus mengajarkan tauhid, hingga burung beo itu fasih mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah dan diulang-ulangnya siang malam.


Tiba-tiba suatu hari para murid mendapati Syaikhnya menangis, lalu mereka bertanya apa yang membuatnya menangis. Syaikh pun menjawab: *"Seekor kucing menyerang dan mencakar burung beo hingga mati."*


Mereka bertanya: *"Apakah anda menangis hanya gara-gara ini wahai Syaikh? Kalau Anda berkenan, kami bisa memberikan burung beo lain yang lebih bagus."*


Syaikh menjawab: *"Sungguh bukan itu yang membuatku menangis, tetapi keadaan burung beo ketika mati yang membuatku menangis. Ketika diterkam kucing, ia menjerit dan terus menjerit kesakitan hingga mati tanpa mengucapkan apapun, padahal selama hidupnya begitu sering mengucapkan kalimat tauhid. Ia lupa kalimat tauhid itu karena selama ini ia hanya mengucapkannya semata di lisan saja, tidak masuk ke hati dan mengantarkan kepada amalan.”*


Kemudian Syaikh mengatakan: *"Aku begitu takut kita seperti beo ini, ketika wafat kita tidak teringat sama sekali dengan kalimat syahadat Laa ilaha illallah, karena kita hanya mengucapkannya dengan lisan saja, tetapi tidak masuk ke hati karena tidak memahami makna dan hakikatnya serta tidak mengamalkannya."*


Kisah ini kami nukil dari artikel berbahasa Arab https://ar.islamway.net/micropost/1205


Saudaraku, kisah burung beo ini memberikan pelajaran kepada kita *bahwa meski kalimat Laa ilaha illallah adalah kalimat yang terus diucapkan tetapi jika tidak diresapi maknanya, tidak pula diamalkan dalam kehidupan, maka kalimat tersebut bisa jadi tidak memberi manfaat di akhir hayat dan tidak pula di kehidupan setelah kematian.*


Burung beo memang tidak diberi beban taklif syariat, tetapi jika kejadian yang dialami oleh burung beo itu juga dialami oleh seorang manusia maka betapa meruginya dia. *Kalimat yang sehari-hari dia ucapkan ternyata tidak menyelamatkannya di akhir hayat, sebabnya adalah karena kalimat itu hanya diucapkan di lisan saja tanpa dimasukkan ke dalam hati dan diwujudkan dalam amalan perbuatan. Maka tiada berguna.*


*Itulah kebiasaan orang munafik, walau lisan-lisan mereka mengucapkan kalimat-kalimat iman tetapi hatinya kosong dari iman.* Allah berfirman:


يَقُولُونَ بِأَفۡوَٰهِهِم مَّا لَيۡسَ فِي قُلُوبِهِمۡۚ


_"Mereka mengatakan dengan lisannya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya."_ [QS. Ali-Imran: 167]


*Orang-orang munafik semasa hidupnya juga mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah, tetapi kalimat yang tidak datang dari hati itu ternyata tidak menyelamatkannya saat terhimpit oleh kubur.* Wal ‘iyadzu billah. Orang kafir dan munafik ketika ditanya oleh malaikat di alam kubur, mereka berkata:


ها، ها، لا أدْري، سَمِعتُ النَّاسَ يَقولون شَيئًا فقُلْتُه


*"Ha….ha….ha…. Aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengucapkannya, maka aku pun ikut mengucapkannya.”* [HR. Abu Dawud no. 4753]


*Kalimat tauhid Laa ilaha illallah hanya bermanfaat jika diucapkan dengan jujur dari hati yang terdalam.* Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ


*"Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusanNya dengan kejujuran dari dalam hatinya, kecuali Allah akan mengharamkan Neraka baginya."* [HR. Bukhari, no. 128]


والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


💻 *Sumber:* https://muslimafiyah.com/kisah-burung-beo-yang-fasih-mengucapkan-laa-ilaha-illallah.html


••••••✿❃❃⭑⭑❃❃✿••••••


💎 *Permata Sunnah*

🛰 telegram.me/PermataSunnah

📷 instagram.com/permata.sunnah


📡 Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah dan mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari admin.

Kamis, 05 Desember 2024

Dimasukkan kedalam Surga



*◼️ DIMASUKKAN KE DALAM SURGA BERSAMA "KELUARGA TERCINTA" ◼️*


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ 


"Surga 'Adn yang mana mereka "MASUK" ke dalamnya "ber-sama2" dengan orang2 yang shalih dari bapak2nya, istri2nya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat Masuk Ke Tempat2 mereka dari "SEMUA PINTU (SURGA)" (QS. Ar-Ra'du [13]: 23) 


Imam Ibnu Katsir رحمه الله berkata :

"Allah mengumpulkan mereka "bersama" dengan orang-orang yg Mereka Cintai Di Dalamnya "(SURGA 'ADN)"; yaitu bapak2, Istri-Istri, & Juga Anak-Anak Mereka Dari Kalangan orang2 beriman Yang BERHAK untuk masuk "Surga" supaya hati mereka bahagia karena dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga Diangkatlah DERAJAT mereka yang lebih rendah kepada derajat yang lebih Tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari Allah, "TANPA DIKURANGI" derajat orang yang lebih tinggi"


وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ 


"Dan Orang-Orang Yang Beriman, dan yg anak cucu mereka "MENGIKUTI" mereka dalam Keimanan, Kami Hubungkan anak cucu mereka "dengan mereka" dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia "terikat" dengan apa yang dikerjakannya" (QS. 52 Ath-Thuur : 21)


Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما berkata :

"Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan DERAJAT) anak2 seorang Mukmin pada Tingkatannya walau amal mereka ada di bawahnya agar HATINYA (ORANG MUKMIN ITU) GEMBIRA"


Karenanya, Seorang Mukmin hendaknya berusaha utk menshalihkan orang-orang terdekat yg "dicintainya" melalui nasihat, "dakwah" & juga mengajak kpd kebaikan, memerintahkan yg ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. 


Para malaikat pun "mendoakan" orang2 beriman, agar mereka bisa "bertemu" di Surga Bersama dgn "orang-orang" yang mereka cintai dan mereka rindukan :


رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ


"Wahai TUHAN Kami, dan Masukkanlah mereka ke dalam Surga 'Adn yang Telah Engkau janjikan kpd mereka dan orang2 yang "SHALIH" di antara bapak2 mereka, dan "Isteri-Isteri" mereka, dan Keturunan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Ghafir [40]: 8)


Ya Allah, jadikan kami dari mereka...!!!


✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar


📧 Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1

*📲 Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis


Barakallahu fikum

5 Dzikir Khusus Harian

Bismilahirahmanirahim 


📚Wasilah 1937



*5 Dzikir Khusus Harian yang Disukai Allah SWT*



📌Terdapat dzikir harian yang disukai Allah SWT. 

 

🪷 Dzikir berarti mengingat Allah dengan bacaan baik yang terdapat dalam Alquran maupun dalam hadits.


📌Sebenarnya, banyak bacaan dzikir yang disukai Allah SWT. 


👉🏻 lima di antara dzikir yang paling disukai Allah


▶️Pertama, berdzikir dengan lafal,


*Laa Ilaaha Illallahu Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa Alaa Kulli Syaiin Qadir* ×100 sehari


مَنْ قال لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَهُ لَا شرِيكَ لَهُ، لَهُ الملْكُ، ولَهُ الحمْدُ، وهُوَ عَلَى كُلِّ شيءٍ قديرٌ، فِي يومٍ مائَةَ مرةٍ، كانتْ لَهُ عِدْلَ عشرِ رقابٍ، وكُتِبَتْ لَهُ مائَةُ حسنَةٍ، ومُحِيَتْ عنه مائَةُ سيِّئَةٍ، وكانَتْ لَهُ حِرْزًا منَ الشيطانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حتى يُمْسِيَ، ولم يأتِ أحدٌ بأفضلَ مِمَّا جاءَ بِهِ، إلَّا أحدٌ عَمِلَ عملًا أكثرَ مِنْ ذلِكَ



📌Artinya; “Barangsiapa yang mengucapkan, ‘Laa ilaaha ulallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syaiin qadir,' sebanyak seratus kali dalam sehari,


👉🏻 *maka pahala yang ia dapatkan sama saja dengan memerdekakan sepuluh orang budak, serta ditulis untuknya seratus kebaikan dan dihapuskan darinya seratus kejelekan*.


👉🏻Dan bacaan itu menjadi *pelindungnya dari godaan setan di hari itu sampai petang, dan tak seorang pun melakukan amalan yang lebih baik daripada yang telah ia lakukan kecuali seseorang yang membaca lebih banyak darinya*.”


▶️Kedua, membaca *subhanallah wa bihamdihi ×100*


مَن قال: سبحانَ اللهِ وبِحَمدِهِ، في يَومٍ مِئةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ خطاياه، وإنْ كانتْ مِثلَ زَبَدِ البَحرِ


📌 Artinya, “Dan, barang siapa yang membaca subhanallah wabihamdihi setiap hari sebanyak 100 kali, maka 


*baginya akan dihapuskan segala dosa walaupun dosanya itu laksana buih di lautan*.'' (Muttafaq alaih).


▶️Ketiga, ucapkan


*laa haula wa laa quwwata illaa billaah*.


ألَا أدُلُّكَ علَى كَلِمَةٍ هي كَنْزٌ مِن كُنُوزِ الجَنَّةِ؟ لا حَوْلَ ولَا قُوَّةَ إلَّا باللَّهِ 


📌 "Tidakkah

 kamu mau aku tunjuki *salah satu harta simpanan di surga? Laa haula wa laa quwwata illaa billaah*.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).


▶️Keempat, beristighfar.


 إنَّهُ ليُغانُ على قَلبي، وإنِّي لأستغفِرُ اللَّهَ في كلِّ يومٍ مائةَ مَرَّةٍ


 

📌Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya benar-benar terhalang atas hatiku dan sungguh aku benar-benar beristighfar kepada Allah di dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR Muslim).


▶️Kelima, berdzikir dengan lafal, 


*subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar*.


أَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ ممَّا طَلَعَتْ عليه الشَّمْسُ 


📌 Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah saw bersabda, 


*'Sesungguhnya membaca* :


 *subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar* :  


adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim). 


Wallahu a'lam bhisawab

Adab Lebih Tinggi dari Ilmu

 🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


*Adab Lebih Tinggi dari Ilmu*


Diambil dalam buku Pendidikan Karakter : 


" Mengembangkan Karakter Anak yang Islami " oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, berikut bunyi haditsnya :


 *"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik."*

(HR. Bukhari, Baihaqi, dan Hakim). 


Merujuk pada sumber sebelumnya yang menafsirkan Surat Al-Baqarah 30-34 tentang iblis dengan segala kesombongan dan tidak punya adab, tidak mau taat kepada perintah Allah Ta'ala hanya karena ia memiliki sebuah ilmu, juga membuktikan bahwa adab merupakan hal yang lebih penting dan lebih tinggi dari ilmu.


Orang-orang yang memiliki ilmu tapi tidak disertai dengan adab maka hanya akan berujung pada kesombongan. Mereka akan mudah merendahkan orang lain yang ilmunya lebih rendah tanpa mau mengajari atau membagikan ilmu yang ia miliki. 


Imam Malik RA pun turut mengatakan : *"Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu."*


Ibnu al-Mubarak RA menyatakan :


 *"Mempunyai adab (kebaikan budi pekerti) meskipun sedikit adalah lebih kami butuhkan daripada (memiliki) banyak ilmu pengetahuan."*


Rasululloh ﷺ bersabda :


*"Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian."*

(HR. Tirmidzi)


Menariknya, seorang Muslim yang memiliki akhlak mulia, dapat menyamai kedudukan atau derajat seorang Muslim lainnya yang gemar melakukan ibadah sholat dan puasa. 


Hal itu sebagaimana disabdakan oleh Rasululloh ﷺ :


*"Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur."*

(HR. Ahmad dan Abu Dawud)


Oleh sebab itu, sebagai seorang Muslim sejati hendaknya kita mengutamakan adab dahulu dimanapun berada. Setinggi dan seluas apapun ilmu yang kita dapatkan di madrasah, jika tidak didahulukan dengan akhlak yang baik maka hal tersebut tidaklah bernilai.


*_Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad_*


Wallahu A'lam Bisshawab.


Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).


Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. 


Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Rasululloh ﷺ dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.


*Robbana Taqobbal Minna*


Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin.


youtube.com/@djoeprichannel

sejenakpagi

😊❤️👍

Manfaat Membaca Al Qur'an

Manfaat Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun akhirat. Beberapa di antaranya:


 *Spiritual:* 


- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.

-  Mendapatkan pahala yang besar.

-  Hati menjadi tenang dan damai.

- Terhindar dari godaan setan.


 *Intelektual:*

- Memperluas pengetahuan tentang agama Islam.

- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

- Memperkaya kosakata dan tata bahasa Arab.


 *Sosial:*

- Menjadi teladan bagi orang lain.

- Memperkuat tali silaturahmi.

- Meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.


> *Fisik:* Membantu menyembuhkan penyakit. -Meningkatkan daya tahan tubuh.


Secara lebih rinci, beberapa manfaat membaca Al-Qur'an antara lain:


> Obat bagi hati: Membaca Al-Qur'an dapat menyembuhkan penyakit hati seperti iri, dengki, dan sifat buruk lainnya.


> *Nuri (cahaya):* Al-Qur'an adalah cahaya bagi kehidupan kita. Dengan membacanya, kita akan mendapatkan petunjuk hidup yang benar.


*Syafaat:* 


- Membaca Al-Qur'an akan menjadi syafaat bagi kita di hari kiamat.

- Perlindungan: Al-Qur'an akan melindungi kita dari segala macam bahaya.

Pecel Lele

 


PECEL LELE


Bahan :

1 kg ikan lele, kerat sisi kanan & kiri agar bumbu meresap

1 buah jeruk nipis

Bumbu Halus :

4 siung bawang putih

1 ruas jempol jahe

1 ruas jari kunyit, bakar

1 sdm ketumbar butiran

1,5 sdt garam

1 sdt kaldu jamur bubuk

1/2 sdt merica butiran


Bahan Sambal :

10 siung bawang merah

5 siung bawang putih

5 buah cabe merah

9 buah cabe rawit merah

1 buah terasi udang ABC, bakar

1 buah tomat ukuran besar, belah 2

2 butir kemiri

1 sdm kacang mede

1 buah jeruk limau

1 sdt garam

1 sdt kaldu jamur bubuk

1 sdm gula merah, sisir


Cara Membuat :💫✨

1. Kucuri lele yg sudah dicuci bersih dengan perasan air jeruk nipis, diamkan 10 menit, cuci kembali di air mengalir.

2. Campur lele dengan bumbu halus, diamkan minimal 1 jam agar bumbu meresap.

3. Goreng kering di minyak banyak dengan api sedang, sisihkan.

4. Goreng sampai layu semua bahan sambal, kecuali gula, terasi, jeruk limau & seasoning.

5. Ulek halus, beri garam, gula merah, terasi & perasan air jeruk limau.

6. Koreksi rasa, sajikan bersama lele goreng

Rabu, 04 Desember 2024

3 Sebab Terhalang Hidayah

3 SEBAB TERBESAR MENGAPA BANYAK ORANG TERHALANG DARI HIDAYAH ALLAH


Banyak orang yang mengetuk pintu hidayah, lalu sebagian mereka ada yang terhalang dari hidayah, hingga kesengsaraan menjadi jalan hidupnya.


Ada juga yang mendapat sebagian hidayah namun terhalang dari hidayah lainnya.


Ada juga yang mendapat hidayah beberapa saat, lalu dia berbalik dan hidayah tercabut darinya. 


Lalu apa yang sebenarnya menghalangi mereka dari hidayah, padahal mereka menginginkannya? 


Lalu mengapa pula hidayah tercabut dari mereka setelah mereka merasakan manisnya?


Al-Quran telah memberi jawaban bagi kita atas pertanyaan ini. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang berfirman:


وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ


"…Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (al-Baqarah: 258).


وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“…Dan Allah Tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Maidah: 108).


وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ

“…Dan sungguh Allah tidak memberi petunjuk pada tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yusuf: 52).


Jadi, ada 3 sebab mereka terhalang dari jalan hidayah:


SEBAB PERTAMA: KEZALIMAN


Kezaliman terbesar adalah perbuatan syirik besar seperti berdoa meminta kepada kuburan atau orang yang sudah meninggal, kemudian syirik kecil seperti riya dan sum'ah dalam beribadah. 


Termasuk kezaliman adalah TERUS-MENERUS berbuat maksiat tanpa sedikit pun bertobat kepada Allah. Walaupun maksiat yang mereka lakukan tergolong dosa kecil.


Di antara bentuk kezaliman adalah membicarakan aib-aib orang lain; lisannya mencederai kehormatan orang lain, baik itu atas dasar yang benar atau tidak.


Di antara bentuk kezaliman adalah menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, seperti orang tua, anak dan istrinya, yang mestinya ia bertanggung jawab menafkahi mereka, tapi ia terlantarkan. Tidak hanya dalam perkara menafkahi saja, seorang yang tidak mendidik anak istrinya dengan pendidikan agama, dan tidak pula memperhatikan ibadah mereka, juga termasuk kezaliman.


> Memutus tali silaturahim juga terhitung kezaliman.


Di antara bentuk kezaliman adalah memakan harta orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan, dan merampas hak-hak orang lain. Termasuk pada poin ini adalah TIDAK MAU MEMBAYAR HUTANG PADAHAL DIA MAMPU MEMBAYARNYA.


SEBAB KEDUA: KEFASIKAN


Kefasikan adalah melakukan dosa besar tanpa bertobat sedikit pun. 


Kefasikan yang paling besar adalah kemunafikan.


SEBAB KETIGA: KHIANAT


Perbuatan tidak amanah termasuk khianat. Apabila kita diberi amanah, pegang teguh amanah itu. Jangan sampai kita khianat!


Pengkhianatan terbesar adalah ketika seseorang mengkhianati dan menjual agamanya dengan perkara dunia yang sedikit. Allah Ta’ala berfirman: 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ


"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui." (QS. Al-Anfal: 27).


Ya Allah, jauhkan kami dan anak keturunan kami dari perbuatan dosa yang menghalangi hidayah-Mu menghampiri kami... 


Ya Allah, kasihanilah kami...


Ya Allah sayangilah kami...


Baarokallaahu fiikum


*) Disaripatikan dari sepucuk risalah di KonsultasiSyariah.com (insya Allah sebentar lagi terbit).

Kisah Anak Burung Gagak

*KISAH BUGHATS, SANG ANAK  BURUNG GAGAK* 


*_Sahabat sholehku,_*


Seorang ulama dari Suriah bercerita tentang do'a yang selalu ia lantunkan.


 Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini.


ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺭﺯُﻗﻨَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮﺯُﻕُ ﺍﻟﺒُﻐَﺎﺙََ


*_"Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi  rezeki kepada bughats"_*


Apakah "bughats" itu?

Dan bagaimana kisahnya?


"Bughats" anak burung gagak yang baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yang disebut "bughats".


Ketika sudah besar dia menjadi gagak (ghurab).


*_Apa perbedaan antara bughats dan ghurab?_*


Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.

Saat induknya menyaksikanya, ia tidak terima itu anaknya, hingga ia tidak mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dari kejauhan saja.


Anak burung kecil malang yang baru menetas dari telur itu tidak mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.


*_Lalu bagaimana ia makan dan minum...?_*


Allah (Ar Razaq) Yang Maha Pemberi Rezeki yang menanggung rezekinya, karena Dialah yang telah menciptakannya.


Allah menciptakan _aroma_ tertentu yang keluar dari tubuh anak gagak tersebut sehingga mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat dan serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak dan ia pun memakannya.


ماشاءالله


Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sudah tumbuh.


Ketika itu barulah induk gagak mengetahui itu anaknya dan ia pun mau memberinya makan sehingga tumbuh dewasa untuk bisa terbang mencari makan sendiri.


Secara otomatis aroma yang keluar dari tubuhnya pun hilang dan serangga tidak berdatangan lagi ke sarangnya.


Dia-lah Allah, Ar Razaq, Yg Maha Penjamin Rezeki.


... نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا


*_"...Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.."._*

(QS. Az-Zukhruf: Ayat 32)


Rezekimu akan mendatangimu di mana pun engkau berada, selama engkau menjaga ketaqwaanmu kepada Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:


*_"Sesungguhnya Malaikat Jibril membisikkan di dalam qalbuku bahwa seseorang tidak akan meninggal sampai sempurna seluruh rezekinya diberi.. Ketahuilah, bertaqwalah kepada Allah, dan perindahlah caramu meminta kepada Allah. Jangan sampai keterlambatan datangnya rezeki membuatmu mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya tidak akan didapatkan sesuatu yang ada di sisi Allah kecuali dengan menta'atinya."_*

(HR. Al Baihaqi)


Jadi tidaklah pantas bagi orang-orang yang beriman berebut rezeki dan seringkali tidak mengindahkan halal haramnya rezeki itu dan cara memperolehnya.


Mari introspeksi diri, apakah muamalah dan pekerjaan yang kita lakukan ini sudah sesuai hukum الله atau belum. 


Itulah sikap selayaknya seorang muslim.


اَللّٰهُمَّ اَكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.


*_“Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.”_*

(HR. Ahmad)


Oleh sebab itu wahai kaum muslimin, janganlah kita takut akan kurangnya rezeki, 


Perbanyaklah bersyukur dan beristiqhfar agar kita disayang Allah SWT.


باركالله فيكم


Yuk berdoa :

*Ya Allah,  karuniakanlah aku cinta kepadaMu,  cinta kepada orang-orang yang mencintaiMu dan cinta kepada amal-amal yang mendekatkan aku kepada cintaMu"* 


*Salam bahagia,*

*Taman para pencintaNya. 🌹🙏*

Selasa, 03 Desember 2024

4 Wasiat Rasulullah Saw

 ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ


*ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 1 Jumadil Akhir 1446 H / 3 Desember 2024 M.


*EMPAT WASIAT ROSULLULLAH ﷺ*


Dari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah rodhiyallahu ‘anhu ia berkata:


وعظنا رسول الله ﷺ موعظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون فقلنا يا رسول الله كأنها موعظة مودع قال أوصيكم بتقوى الله عز وجل والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد


“Rosulullah ﷺ memberi nasihat kepada kami dengan sebuah nasihat yang menggetarkan hati kami dan meneteskan air mata kami. Ketika itu kami berkata, “Wahai Rosulullah seakan-akan ini sebuah nasihat perpisahan maka berilah wasiat untuk kami." Beliau bersabda, “Aku wasiatkan kalian agar bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla dan hendaklah kalian mendengar dan taat meskipun yang memerintah kalian adalah seorang hamba sahaya.


فإنه من يعش منكم فسيري اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة


Karena sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup sepeninggalku dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian (ketika mendapati perselisihan itu) berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaurrosyidin yang mendapat petunjuk sepeninggalku, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi gerahammu, dan hati-hatilah kalian dari perkara baru yang diada-adakan dalam beragama karena setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676 beliau berkata, “Hadits Hasan Shohih”, dishohihkan oleh Syaikh Nashir "Shohihul Jami’" 2546)


*Faidah Hadits:*


(1). Agama itu nasihat sebagaimana yang disebutkan Nabi ﷺ dalam hadits yang shohih.


(2). Sifat orang-orang beriman apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah keimanan mereka semakin bertambah.


(3). Nasihat beliau ﷺ dimafhumi oleh para shohabat sebagai nasihat perpisahan karena begitu mendalamnya peringatan yang beliau sampaikan seolah nasihat seperti itu belum pernah disampaikan kepada orang selain mereka. (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam hal. 338)


(4). Ada empat hal yang disampaikan Nabi ﷺ dalam nasihat beliau yaitu taqwa, taat kepada penguasa muslim, berpegang teguh dengan sunnah dan menjauhi bid'ah.


(5). Hakikat taqwa dijelaskan Tholq bin Habib (ulama generasi tabiin) yaitu amalan ketaatan kepada Allah di atas cahaya Allah dan mengharap pahala Allah, serta meninggalkan kedurhakaan kepada Allah di atas cahaya Allah dan takut dari azab Allah. (Siyar A'lamin Nubala' 4/601)


(6). Taat kepada penguasa muslim hanya dalam perkara yang ma'ruf tidak dalam perkara yang munkar. Mendoakan kebaikan bagi penguasa tanpa harus memuji atau mencela meski kekuasaan itu dicapai dengan jalan yang tidak syar'i atau tidak memenuhi kriteria sebagaimana hamba sahaya.


Nabi ﷺ mengingatkan, “Kelak akan ada para penguasa yang tidak berpegang dengan petunjukku dan tidak berpedoman dengan sunnahku (ajaranku), dan akan muncul penguasa di tengah-tengah mereka yang berhati syaithon dalam tubuh manusia.” Hudzaifah bertanya, “Apa yang harus aku lakukan bila aku mendapati keadaan yang demikian itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kamu tetap mendengar perintah penguasa itu dan menaatinya (selama tidak menyelisihi syariat).” (HR. Muslim 1847)


(7). Menaati penguasa muslim selama tidak menyelisihi syariat di dalamnya ada jaminan kebahagiaan hidup dan dengannya akan terwujud banyak kemaslahatan." (Jami’ul Ulum wal Hikam 339)


(8). Perintah berpegang teguh dengan sunnah Nabi ﷺ dan sunnah para Khulafaurrosyidin yaitu merujuk kepada cara beragama beliau ﷺ dan cara beragama para shohabatnya ketika mendapati percekcokan di antara kaum Muslimin. Di sini ada isyarat nubuwwah bahwa di belakang hari umat beliau akan berpecah belah.


(9). Fitnah perpecahan terjadi karena masing-masing orang beragama menurut selera pikirannya, selera perasaannya, selera kelompoknya, selera kebiasaan masyarakat. Ini yang disebut beragama menurut hawa nafsu dan inilah yang sebetulnya menjadi penyebab utama perpecahan.(10). Persatuan hakiki hanya dapat diraih apabila umat Islam mengikuti sunnah Nabi ﷺ dan sunnah para shohabat. Mengapa digandengkan dengan sunnah para shohabat? Karena generasi terbaik umat ini adalah para shohabat Nabi rodhiyallahu 'anhum.


Mereka orang-orang yang paling mencintai Nabi ﷺ, paling memahami maksud beliau ﷺ, dan paling meneladani ajarannya. 


Riwayat shohih yang lain menyebutkan tentang siapa al-firqotun najiyah (golongan yang selamat) yaitu "Mereka yang beragama dengan cara beragamaku dan cara beragama para shohabatku pada hari ini."


(11). Menggigit sunnah dengan gigi geraham adalah sebagai ungkapan untuk bersabar dalam berpegang dengan sunnah-sunnah itu meski kebanyakan orang menganggapnya aneh dan meninggalkannya disebabkan kejahilan.


(12). Tidak cukup hanya mengikuti sunnah saja tetapi juga harus menjauhi lawannya yaitu bid'ah. Al-Hafidzh Ibnu Rojab berkata, "Nabi ﷺ memperingatkan umatnya dari bahaya mengikuti perkara baru yang diada-adakan dalam beragama. Hal ini dikuatkan oleh sabda beliau, “Setiap bid’ah itu sesat”. Sedangkan pengertian bid’ah adalah perkara baru yang tidak ada asal-usulnya dalam syariat. Adapun jika memang ada asalnya dari syariat yang menjadi dalil atasnya maka tidak dikatakan bid’ah menurut syariat." (Jami’ul ‘Ulum Wal Hikam 345)


(13). Bid'ah yang paling berbahaya adalah bid'ah dalam ranah aqidah dari sini muncul paham-paham ekstrim seperti Khowarij, Syiah, Murjiah, Qodariyyah dan segenap turunannya sampai sekarang. Bid'ah aqidah ini yang dikatakan Ulama Syafiiyyah sebagai bid'ah yang harom dan bid'ah ini yang bisa menjerumuskan pelakunya kepada kekufuran.


(14). Para Ulama juga mengingatkan bid'ah lebih disenangi iblis daripada maksiat karena maksiat dapat diharapkan taubatnya sedangkan bid'ah taubatnya sulit diharapkan.


(15). Setiap bid'ah sesat tidak ada bid'ah yang baik. Abdullah bin Umar berkata, "Setiap bid'ah sesat meski manusia memandangnya baik." (Riwayat Ibnu Batthoh dalam Al-Ibanah no. 205). Adapun bid'ah hasanah menurut sebagian Ulama pada hakikatnya bukan bid'ah menurut istilah syariat.


📑 Sumber Manhajulhaq

Senin, 02 Desember 2024

Motivasi dan Cermin Diri

*🕋 MOTIVASI & CERMIN DIRI 🌴*



_*Adsalamu'alaikum Warohmatullaahi, Wabarokatuh  ! 🙏*_



*🟣LISANMU CERMINAN HATIMU !!*☂️


_*Saudaraku, sejatinya lisan dan tulisan itu bukan urusan Mulut atau Jari, melainkan masalah yg ada di Hati. Lisan dan tulisan adalah "cerminan dari kepribadian" & apa yang ada di dalam hati. Apabila yg keluar dari LISAN baik, itulah Cerminan baiknya kepribadian dan hati pada diri seseorang, dan begitu pun sebaliknya.*_


_*Al-Hasan al-Bashri رحمه الله berkata :*_


*لا تستقيم أمانة رجلٍ حتى يستقيم لسانه ، ولا يستقيم لسانه حتى يستقيم قلبه*


_*Tidak akan lurus amanahnya seseorang sampai Lurus lisannya, & juga tidak akan lurus lisannya (seseorang),sampai Lurus HATINYA.(Al-Aadaabus Syar'iyyah I/83)*_


_*Yahya bin Mu'aadz رحمه الله berkata :*_


القلوب كالقدور في الصدور تغلي بما فيها ومغارفها ألسنتها فانتظر الرجل حتى يتكلم فإن لسانه يغترف لك ما في قلبه من بين حلو وحامض وعذب وأجاج، يخبرك عن طعم قلبه اغتراف لسانه


_*Hati itu bagaikan Periuk di dalam Dada yang menggelembung dengan apa yang ada di dalamnya.Sedangkan "LISAN" itu "gayungnya, lihatlah kondisi seseorang sampai dia berbicara, karena lisannya itu akan mengambil untukmu "apa" yang ada dari dalam hatinya, baik sesuatu yg "Manis, Asam, Tawar atau Asin". Kondisi hatinya akan terlihat olehmu dari ucapan lisannya. (Hilyatul Auliyaa' 10/63)*_


_*Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :*_


*وما في القلوب وإن كان لا يعلمه إلا الله، لكن له شاهد في الجوارح، ولذا يروى عن الحسن رحمه الله أنه ق* : *ما 

أسر أحد سريرة إلا أظهرها الله تعالى على صفحات وجهه وفلتات لسانه، فالجوارح مرآة القلب*


_*Apa yang ada di dalam hati, meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali ALLAH, namun kondisi Hati tergambar pada "ANGGOTA BADAN". Oleh karena itu diriwayatkan dari Al-Hasan رحمه الله bahwasanya beliau berkata : "Tidaklah Seseorang*_ _*Menyembunyikan Rahasia, Kecuali Allah Ta'ala akan "Tampakkan" pada Raut Wajahnya, & Ketergelinciran LISANNYA". Sehingga "anggota badan" adalah cerminan hati. (Al-Qoulul Mufid Syarah Kitab Tauhid II/6)*_


_*Baarokallaahu Fiikum  !*_


*Selamat beribadah dan berdo'a, semoga diterima dan diijabah olh Allaah Subhanahu Wa Ta'aala  ! 🤲🏼🙏*_


_*Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin  ! 🙏🤲🏼💞*_

*riya n sum'ah no, dahdah yes  !*