*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*
*Adab Menghadiri Shalat Jumat*
Adab shalat Jumat menjadi penentu apakah ibadah kita baik di sisi Allah atau justru hanya formalitas belaka.
Simak adab penting yang harus diperhatikan setiap muslim ketika menghadiri shalat Jumat.
Agar ibadah tidak sia-sia, berikut beberapa adab menghadiri shalat Jumat yang penting untuk diperhatikan.
*1. Segera Menuju Masjid Setelah Adzan*
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ*
*Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.*
QS. Al-Jumu’ah ayat 9
Ayat ini mengajarkan bahwa begitu adzan berkumandang, kita harus segera berangkat ke masjid. Jangan menunda-nunda atau menyelesaikan urusan dunia terlebih dahulu.
*2. Datang Lebih Awal*
Datang lebih awal menunjukkan kesungguhan dalam beribadah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
*مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ*
*“Siapa saja yang berangkat shalat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban dengan seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi. Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur. Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah dianggat, dan para malaikat berkumpul di minbar untuk mendengarklan zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak shalat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa*,
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
*3. Berwudhu dan menjaga Kesucian*
*kesungguhannya*
Wudhu bukan hanya syarat sah shalat, tapi juga bentuk kesungguhan dalam mempersiapkan diri. Rasulullah SAW bersabda:
*مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا*
*“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela)”*
(HR. Muslim no. 857).
Selain itu, menjaga wudhu juga menunjukkan rasa hormat terhadap masjid dan jamaah lainnya.
*4. Mandi dan Membersihkan Diri*
Mandi di hari Jumat termasuk sunnah yang sangat dianjurkan. Terlebih lagi, hal ini juga menambah kenyamanan saat berada di tengah keramaian jamaah. Nabi SAW bersabda:
*إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ، فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ، وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ*
Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak).
(HR Ibnu Majah).
Selain mandi, gunakan pakaian terbaik dan hindari bau tidak sedap saat ke masjid.
*5. Tidak Bicara Saat Khutbah*
Diam dan mendengarkan khutbah dengan seksama adalah adab yang sangat penting. Nabi Muhammad SAW mengingatkan:
*إذَا قُلْت لِصَاحِبِك أَنْصِتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ*
*“Jika kamu katakan kepada temanmu, ‘diamlah!’, di hari Jumat saat khatib berkhutbah, maka kamu telah melakukan perbuatan menganggur (tiada guna).”*
(HR Muslim)
Bahkan, berbicara untuk menegur orang lain saat khutbah juga termasuk perbuatan yang tidak dibenarkan. Sebaiknya, fokus mendengarkan agar nasihat khutbah dapat meresap dalam hati.
Menjalankan shalat Jumat bukan hanya soal hadir di masjid. Lebih dari itu, bagaimana mempersiapkan diri dan menjaga adab selama pelaksanaan shalat akan sangat menentukan nilai pahala di sisi Allah.
Semoga Allah swt selalu memberikan ilmu yang bermanfaat. Aamiin.
Wallahu a'lam bish-shawaab,
Barakallah fiikum.
*آميْنَ آميْنَ آميْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِين*