Sabtu, 31 Mei 2025

Istighfar

 *Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh*

    🌹🍁🍀


*☘️~RENUNGAN AHAD DINI HARI - 05 DZULHIJJAH*

   *1446 H~☘️*


*🌴~Membuka Pintu REZEKI Dengan Memperbanyak*

*ISTIGFAR~🌴*


*🌺~ISTIGHFAR (ejaan bahasa Indonesia = istigfar) BERASAL DARI KATA KERJA (bahasa Arab) ISTIGHFARA YASTAGHFIRU YANG ARTINYA MEMINTA AMPUNAN...*


~Sedangkan akar kata istighfar adalah ghafara yang berarti menutupi...

~Ketika seseorang telah selesai dalam melakukan suatu amalan (salat, haji, membaca Al-Qur’an, suatu majelis pertemuan), maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk menutupnya dengan istigfar...

~Bahkan, istigfar juga berfungsi sebagai zikir, doa, penambah pahala, serta penambal amalan ibadah yang telah dikerjakan...


*🌴~TUJUH Sabda Rasullullah SAW perihal Saat nya*

*BERISTIGFAR~🌴*


*🌻~Satu...*

*~MENGAPA BERISTIGFAR ?..*


~Manusia tidaklah terjaga dari kesalahan dan dosa karena setan selalu mengintai dan menghembuskan nafsu ke dalam dirinya yang dihiasi dengan gemerlap keindahan dunia...


*🌹.1~Allah Ta’ala berfirman :*


*وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْم*


~Dan aku (istri Al-Aziz) tidak menyatakan diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku...


*🌹.2~Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”..*

*(QS. Yusuf: 53)*


~Terlebih pula dalam hal ibadah, tentu ketika kita melakukan berbagai ibadah tersebut banyak kekurangan...

~Oleh karena itu, banyak perintah di dalam Al-Qur’an maupun hadis agar kita senantiasa beristigfar seusai melakukan suatu aktivitas ibadah...


*🌻~Dua...*

*~ISTIGFAR SETELAH SELESAI SALAM DALAM SHALAT FARDU...*


*🌹.1~Dari Tsauban radhiyallahu anhu, beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika selesai salat, beliau membaca istigfar TIGA KALI...*


*🌹.2~Kemudian membaca :*


*اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ"*


*~Allahumma antas salam wa minkas salam tabarakta yaa dzal jalali wal ikram.”...*

*(HR. Muslim no. 1362 dan Nasai no. 1345)*


*🌻~Tiga..*

*~ISTIGFAR SETELAH SHALAT DUHA..*


*🌹~Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai salat Duha, beliau mengucapkan :*


*اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ*


*~Allahummaghfir-lii wa tub alayya, innaka antat tawwabur rohiim.” (artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah tobatku...*

*~Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.”...*

*(HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 619. Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sanadnya sahih, (https://sunnah.com/adab:619)*


*🌻~Empat...*

*~ISTIGFAR SEUSAI HAJI...*


~Setelah selesai melakukan rangkaian ibadah haji, kita pun disyariatkan untuk beristigfar...


*🌹.1~Allah Ta’ala berfirman :*


*فَاِذَآ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدٰىكُمْ ۚ وَاِنْ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّاۤلِّيْنَ*


*ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ*


~Maka, apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram (di Muzdalifah), dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu...

~Dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat...

~Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (yaitu dari ‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah...


*🌹.2~Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”...*

*(QS. Al-Baqarah: 198-199)*


*🌻~Lima...*

*~ISTIGFAR SETELAH MEMBACA AL-QUR'AN....*


*🌹.1~Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata :*


 *عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: مَا جَلَسَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَجْلِسًا قَطُّ ، وَلَا تَلَا قُرْآنًا، وَلَا صَلَّى صَلَاةً ، إِلَّا خَتَمَ ذَلِكَ بِكَلِمَاتٍ ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَاكَ مَا تَجْلِسُ مَجْلِسًا ، وَلَا تَتْلُو قُرْآنًا، وَلَا تُصَلِّي صَلَاةً إِلَّا خَتَمْتَ بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ* 


~Tidaklah Nabi duduk di majelis, tidak pula membaca Al-Qur’an (redaksi dari Khollaad bin Sulaiman), dan tidak pula salat, kecuali menutupnya dengan kalimat-kalimat tersebut...


*🌹.2~Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidaklah duduk di suatu majelis, tidak juga membaca Al-Qur’an, dan tidak juga salat, kecuali engkau tutup dengan kalimat tersebut ?”...*


*قَالَ: نَعَمْ، مَنْ قَالَ خَيْرًا خُتِمَ لَهُ طَابَعٌ عَلَى ذَلِكَ الْخَيْرِ، وَمَنْ قَالَ شَرًّا كُنَّ لَهُ كَفَّارَةً: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ،  أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ*


*🌹.3~Beliau bersabda :*

*~Iya, siapa yang berkata baik, akan ditutup dengan stempel kebaikan...*

*~Dan siapa yang berkata buruk, akan menjadi penghapus dosanya...*

*~Yaitu, subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika.”...*

*(HR. Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra 10.067, Thabrani dalam Ad-Du’a 1912, dan lain-lain dengan sedikit perbedaan redaksi)*


*🌻~Enam..*

*~ISTIGFAR SETELAH SELESAI MENUNAIKAN MAJELIS DAN SEMUA AMALAN...*


*🌹.1~Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata di akhir majelis jika beliau hendak berdiri meninggalkan majelis...*


 *سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ*


*~Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.”...*


*Artinya :*

~Mahasuci Engkau Ya Allah. Segala pujian untuk-Mu...

~Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah, selain Engkau...

~Dan aku meminta ampunan dan bertobat pada-Mu...


*فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى. قَالَ « كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ فِى الْمَجْلِسِ*


~Ada seseorang yang berkata pada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan suatu perkataan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya...


*🌹.2~Beliau bersabda :*

*~Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.”...*

*(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan)*


*🌻~Tujuh...*

*~JANGAN BOSAN BERISTIGFAR....*


~Tiada manusia yang tidak berdosa. Allah Ta’ala telah menjanjikan ampunan bagi siapa saja yang bertobat dan beristigfar kepada-Nya...


*🌹.1~Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :*


*وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ*


*~Demi Zat yang diriku berada di tangan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa Allah akan hilangkan kalian dan Allah akan datangkan kaum lain yang berdosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah, Allah pun ampuni dosa mereka.”...*

*(HR. Muslim)*


~Dari hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menginginkan agar kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah, senantiasa istigfar kepada Allah...


*🌹.2~Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda dalam hadis lain :*


*كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ*


*~Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertobat.”..*

*(HR. Tirmizi no. 2499, dalam Shahih Al-Targib)*


~Bahkan, Rasul kita tercinta shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling banyak beristigfar dan bertobat...

~Padahal beliau shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan orang yang ma’sum (terjaga dari dosa) dan dijamin diampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang...


*🌸~SEMOGA ALLAH TA'ALLA MEMBERIKAN KEMUDAHAN BAGI KITA UNTUK MENGIKUTI NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALAM DALAM MEMPERBANYAK ISTIGFAR KEPADA ALLAH TA'ALA SETIAP HARI DAN SETIAP SAAT...*


*🫐~SEMOGA BERMANFAAT ...Walla Hu Allam Bishawab...*


*☘️~WILUJENG NETEPAN TAHAJJUD PARAWARGI...*

*~Semoga Allah Subbhahanahu Wa Ta 'Alla senantiasa melimpahkan Kesehatan, Keberkahan, Keselamatan dan Keberuntungan Bahagia di Dunia dan Bahagia di Akhirat...*


*Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin...*🤲


*Waalaikumussalam Warahmatulahi Wabarakatuh*

*Pasir Impun -*

*01 Juni 2025*

     🌹🍁🍀

Rabu, 28 Mei 2025

MASIH DI DUNIA, MASIH ADA GANTINYA

  بـــــــسم اللّـــــــه

 السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

*MASIH DI DUNIA, MASIH ADA GANTINYA*

Ingat kawan..

Ini masih dunia.

Sesedih apapun dan seberat apapun yang terjadi.. ini bukan neraka. Masih ada moment kau akan terhibur di tengah kesedihan. Dan terkadang masih ada bantuan di tengah kesulitan. Itu cara Alloh menghibur hatimu.

Beda cerita kalau neraka. Susahnya terus menerus dan siksanya tanpa jeda.

Ingat kawan..

Ini masih dunia.

Sesenang apapun dan sehebat apapun kebaikan.. ini bukan surga. Akan ada waktu di mana kebahagiaan itu berkurang dan lama-lama menghilang. Hanya di surga saja setiap kesenangan dan kebahagiaan itu abadi.

Kalau kita sudah sadar hal ini..

Apa perlunya kesedihanmu kau biarkan berlarut-larut untuk waktu yang lama..?? Karena nantinya semua juga akan berlalu begitu saja.

Sudah jadi sifatnya dunia, tidak ada yang abadi termasuk sedih, susah, sakit dan musibah. Semua akan sirna seiring berjalannya waktu.

Waktu itu obat penenang yang Alloh hadiahkan untuk setiap jiwa yang bersedih.

Kenapa sabar menjadi obat kesedihan??

Karena sabar melibatkan waktu yang lama.

Bahkan sebenarnya..

Bukankah setiap ujian dan rasa sakit justru berarti berkurangnya dosa dan keringanan dalam hisab??

Maka dimana ruginya?? 

Terima dengan baik sedih dan sakitmu.

Itu semua hadiah dari Rabb-mu. 

Rasulullah sholallahu'alaihi wa salam bersabda..

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةٌ فَما فَوْقَهَا إِلاَّ كُتِبَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌُ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بهَا خَطِيْئَةٌ 

“Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan” [HR. Muslim]

Pokoknya.. selama urusanmu masih perkara dunia. Tenang saja..

Masih ada solusinya.

Masih ada penyelesaiannya.

Bahkan jika sampai aibmu terbuka sekalipun, imam Syafi'i berkata..

"Terbongkarnya pun aib masih ada obatnya. Yaitu dengan sikap kedermawanan. Bukankah orang akhirnya melupakan aib mereka yang dermawan (bersedekah)."

Maka sekarang..

Lihat masalahmu..!! Perhatikan betul-betul.

Masalahmu itu perkara dunia atau akhirat..?

Jika dunia, "ahh.. ya sudah. Hilang ya sudah. Nggak dapat yo wis. Besok pasti ada lagi gantinya. Sedih pun nanti ada hiburannya."

Tapi kalau masalahmu urusan akhirat. Waspadalah.. karena tidak ada waktu memperbaikinya kecuali saat ini.

Yaitu saat kita di dunia ini. Marilah kita isi jalan menuju akhirat dan kita pulang kampung halaman dengan amal ibadah kebaikan sesuai syarriat. Isilah agar kita tidak menyesal kelak.

Jangan banyak sendau gurau. Sebab mati tidaklah memikirkan memilih waktu dan tempat.

Manakah yg lebih baik.

Antara meninggal bercanda dengan teman. Bicara tidak karuan ngalor ngidul.

Dengan meninggal saat membaca. alqur'an atau sedang saat sujud atau saat berzikir.

Jadikanlah hidup kita sebuah kebiasaan dalam laku ibadah jika sdh sepuh.

pikiranlah mati enak

jangan mikir hidup enak

akan tetapi  sengsara di akhirat.

ini adalah _self reminders_ buat saya..dan bagi yg mau membuka hatinya.

--------

*Barokallahu Fiikum*

_ditulis ulang_ (espe).



Minggu, 18 Mei 2025

Hukuman Paling Berat

  بـــــــسم اللّـــــــه

 السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ


*HUKUMAN PALING BERAT*

Hukuman paling berat di dunia ini bukan ketika Alloh timpakan kesedihan padamu. Bukan juga saat Alloh sempitkan rezekimu.

Tapi hukuman paling berat di dunia adalah pembiaran dari Alloh di saat kita melakukan dosa.

Saat dosa terus bertambah..

Namun sama sekali kenyamanan tidak berkurang. Kemudahan tetap didapat. Dan bahkan rezeki tetap mengalir dengan lancarnya. Justru itulah hukuman yang paling mengerikan sebenarnya. 

Istidraj itu namanya.

Diizinkan oleh Alloh untuk kita tetap naik melaju semakin tinggi. Begitu ada di puncaknya, Alloh ﷻ hentakan kita seketika hingga terjatuh dengan dampak kerusakan yang amat besar.

Dibiarkan oleh Alloh mata tetap terbuka melihat semuanya satu per satu kenikmatan, pencapaian yang dibangun serta kebaikan hilang dan diambil kembali oleh Alloh ﷻ. Itulah sakit yang teramat sakit. 

Kawan..

Tidak ada kemiskinan yang paling buruk melebihi miskin dari kasih sayang Alloh. 

Tidak ada kesulitan yang lebih berat di dunia melebihi sulitnya tobat karena ditutup dari hidayah untuk kembali kepada Alloh. 

Kita semua adalah orang-orang yang sedang menunggu datangnya hukuman kita masing-masing atas apa-apa yang sudah kita lakukan.

Jika hari ini Alloh masih belum hadirkan dampaknya..

Mungkin, Alloh masih berbaiksangka kita segera kembali ke jalanNya dan berucap tobat dengan sebenar-benarnya. 

Jangan lengah karena semuanya baik-baik saja. Karena bisa jadi, di situ ada kesempatan yang sedang Alloh berikan untuk segera bertobat atas segala dosa.

Atau bisa juga hukuman yang sedang Alloh tambahkan beratnya dari hari ke hari hingga nantinya kita dibanting dengan kerasnya. 

°°^

*Barokallhu Fiikum*

Kamis, 15 Mei 2025

Ayat 1000 Dinar

 


Renungan Jumat Dengan ayat 1000 dinar :

Wa may yattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāh gba bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā.

Artinya:

"Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS At-Talaq: 2-3)

Makna dan Kandungan Ayat 1000 Dinar

Ayat 1000 Dinar, yang berasal dari QS At-Talaq ayat 2-3, adalah ayat yang banyak diyakini membawa keberkahan dan kemudahan hidup. Ayat ini menekankan pentingnya takwa, ikhtiar, dan tawakal sebagai kunci untuk mencapai kemudahan dalam segala urusan. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang makna dan kandungan ayat ini:

1. Takwa kepada Allah SWT

Takwa adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dalam konteks ayat ini, Allah menjanjikan bahwa orang-orang yang bertakwa akan diberikan jalan keluar dari segala kesulitan dan rezeki dari arah yang tidak terduga. Takwa menjadi kunci utama untuk meraih keberkahan hidup.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." (QS Al-Hujurat: 13)

Praktik Takwa dalam Kehidupan Sehari-Hari:

a. Menjalankan shalat lima waktu dengan khusyuk.

b. Menghindari perbuatan yang dilarang, seperti riba, korupsi, dan ghibah.

c. Senantiasa memohon ampunan kepada Allah dan memperbanyak zikir.

d. Takwa adalah fondasi yang kuat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang yang bertakwa tidak hanya mendapatkan rezeki, tetapi juga kemudahan dalam menghadapi cobaan hidup.

2. Semangat Ikhtiar

Rezeki setiap manusia telah ditetapkan oleh Allah, tetapi upaya manusia untuk menjemput rezeki tetap menjadi kewajiban. Ikhtiar harus dilakukan dengan cara yang halal, dengan keyakinan penuh bahwa hasilnya ada di tangan Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, maka Allah akan memberikan rezeki seperti yang diberikan-Nya kepada burung. Mereka pergi di pagi hari dengan perut kosong, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad)

Keseimbangan Ikhtiar dan Tawakal:

a. Tawakal Tanpa Ikhtiar: Tawakal tanpa usaha adalah bentuk kelalaian. Seseorang harus berikhtiar semaksimal mungkin sebelum menyerahkan hasilnya kepada Allah.

b. Ikhtiar Tanpa Tawakal: Usaha tanpa bergantung kepada Allah adalah kesombongan. Hati harus selalu yakin bahwa Allah yang menentukan segalanya.

Contoh dalam Kehidupan:

a. Mencari nafkah dengan cara yang halal, seperti berdagang, bertani, atau bekerja.

b. Menghindari jalan pintas yang tidak sesuai syariat, seperti berjudi atau korupsi.

c. Ikhtiar adalah wujud nyata dari ketaatan kepada Allah. Dengan semangat bekerja keras dan tawakal, rezeki akan datang dengan cara yang penuh berkah.

3. Keberuntungan yang Sempurna

Keberuntungan tidak hanya berupa materi, tetapi mencakup keselamatan, kesehatan, keberkahan, dan hubungan yang harmonis dengan sesama. Dalam ayat ini, keberuntungan dijanjikan bagi mereka yang bertawakal kepada Allah setelah berikhtiar.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Janganlah salah seorang di antara kamu mati kecuali ia berbaik sangka kepada Tuhannya." (HR. Muslim)

Keberuntungan yang Dijanjikan dalam Ayat:

a. Kesehatan: Orang yang tawakal dan bertakwa kepada Allah akan merasa tenang, yang berdampak baik pada kesehatan fisik dan mental.

b. Rezeki yang Berkah: Rezeki yang didapatkan dengan cara halal akan membawa kebahagiaan dan ketenangan.

c. Keluarga yang Harmonis: Keberuntungan juga meliputi hubungan yang baik dengan pasangan dan anak-anak, yang menjadi sumber kebahagiaan hidup.

Cara Meraih Keberuntungan:

a. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.

b. Berbaik sangka kepada Allah dalam setiap ujian dan cobaan hidup.

c. Membantu sesama dengan bersedekah dan berbagi rezeki.

d. Keberuntungan yang sempurna adalah hasil dari kombinasi takwa, tawakal, dan ikhtiar. Hidup tidak hanya menjadi lebih mudah, tetapi juga penuh keberkahan.

Cara Mengamalkan Ayat 1000 Dinar dalam Kehidupan

Ayat 1000 Dinar dari QS At-Talaq ayat 2-3 adalah salah satu ayat yang memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk hidup dalam keimanan, ketakwaan, dan tawakal. Mengamalkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya memberikan keberkahan tetapi juga menjadi jalan meraih kemudahan dalam segala urusan. Berikut adalah cara-cara mengamalkan Ayat 1000 Dinar dengan penjelasan yang mudah dipahami:

1. Membaca Ayat dengan Rutin

Membaca Ayat 1000 Dinar secara rutin adalah langkah awal untuk mengamalkannya. Jadikan ayat ini sebagai zikir harian, terutama pada pagi hari setelah shalat subuh atau saat menghadapi kesulitan.

Manfaat Membaca Ayat:

Membantu mengingatkan kita untuk selalu bertakwa kepada Allah.

Memberikan ketenangan hati dan pikiran dalam menghadapi berbagai masalah hidup.

Tips Praktis:

a. Bacalah ayat ini setiap pagi sebelum memulai aktivitas.

b. Ketika menghadapi kesulitan, baca ayat ini dengan penuh penghayatan sebagai doa kepada Allah.

c. Hafalkan ayat ini agar dapat dibaca kapan saja dan di mana saja.

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga." (QS At-Talaq: 2-3)

2. Menguatkan Keimanan dan Takwa

Keimanan dan takwa adalah inti dari kandungan Ayat 1000 Dinar. Dengan meningkatkan kualitas keimanan, kita semakin dekat kepada Allah dan meraih keberkahan hidup.

Cara Menguatkan Keimanan dan Takwa:

a. Perbanyak Amal Saleh: Lakukan shalat tepat waktu, puasa sunnah seperti Senin-Kamis, serta memperbanyak zikir.

b. Bersedekah: Jadikan sedekah sebagai kebiasaan harian, baik dalam bentuk harta, tenaga, maupun ilmu.

c. Meningkatkan Ilmu Agama: Belajar Al-Qur'an, hadits, dan ilmu agama lainnya untuk memperdalam keimanan.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." (QS Al-Hujurat: 13)

3. Menjemput Rezeki dengan Cara Halal

Rezeki yang berkah hanya dapat diraih dengan cara yang halal. Ayat ini mengingatkan kita untuk menjauhi segala bentuk praktik yang haram, seperti riba, korupsi, dan penipuan.

Langkah Menjemput Rezeki Halal:

a. Hindari Praktik Riba: Jauhi pinjaman atau investasi yang melibatkan bunga.

b. Utamakan Kejujuran: Dalam berdagang atau bekerja, pastikan selalu jujur dan transparan.

c. Manfaatkan Potensi Diri: Gunakan keterampilan atau keahlian untuk mencari nafkah dengan cara yang sesuai syariat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa mencari rezeki yang halal untuk menjaga kehormatan dirinya, memenuhi kebutuhan keluarganya, dan menolong tetangganya, maka ia akan bertemu Allah dengan wajah bersinar seperti bulan purnama." (HR. Thabrani)

4. Bertawakal kepada Allah

Tawakal adalah menyerahkan segala hasil usaha kepada Allah setelah berikhtiar semaksimal mungkin. Tawakal menunjukkan keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baik pengatur segala urusan.

Cara Bertawakal:

a. Setelah bekerja keras, percayakan hasilnya kepada Allah tanpa khawatir berlebihan.

b. Selalu berdoa agar diberikan yang terbaik oleh Allah dalam setiap keputusan hidup.

c. Hindari rasa putus asa ketika menghadapi kegagalan, karena semua yang terjadi adalah kehendak Allah yang terbaik untuk kita.

Barakallahu Fiikum.

Senin, 12 Mei 2025

Bahtera Cinta dan Pertemuan

Karaoke dibawah Pohon Bambu 

di Tepian Sungai Comal Pemalang 

Jawa Tengah Indonesia. 

Selamat Menyaksikan dan Mendengarkan ~ Semoga Terhibur 🙏 👍 


Lagu : Bahtera Cinta dan Pertemuan 

Vocal : Nur Ali Muntari & Listen Sanjaya

Untuk Melihat Video-Video Rekaman Live Facebook Nur Ali Muntari 

Silahkan Klik/ Tutul/Tekan Disini

Atau 

Klik/Tutul/Tekan 

Gambar dibawah ini : 



Terima Kasih atas Kunjungan Anda 

Semoga Terhibur dan Puas 🙏

🎶🎵🎼🥁🎷🎸🎹🎸🎷🥁🎼🎵🎶


Sabtu, 03 Mei 2025

Rejeki dan Kenikmatan

Tidak seorang pun di dunia ini akan senantiasa berada dalam kenikmatan dan kebahagiaan, sekalipun ia berlimpah harta.

Dan sebaliknya tidak seorang pun di dunia akan senantiasa dalam kepahitan dan kesedihan, sekalipun ia dalam kekurangan harta.

Karena sejatinya setiap insan telah Allah tetapkan antara kesedihan dan kebahagiaannya masing-masing.

Pun demikian juga dengan segala kekurangan dan kelebihannya,

Rezeki kita masing-masing sudah Allah bagi dengan berbagai bentuk dan macamnya

Semua sangat pas takarannya dan sangat tepat pada tempatnya,

Dan kita semua menikmatinya dengan cara yang berbeda-beda,

Ada yang di beri kesehatan namun tidak dengan kekayaan.

Ada yang di beri harta namun tidak dengan ke shalihan.

Ada yang di beri paras yg menawan namun tidak dengan kebaikan akhlak.

Ada yang di beri jabatan dan pangkat namun tidak dengan kedamaian rumah tangganya.

Ada yang di beri kecerdasan namun tidak dengan fisik yang sempurna.

Ada yang di beri pasangan hidup yang sabar namun tidak dengan keturunan.

Ada yang berpenghasilan besar namun tidak dengan kebersamaan bersama keluarga dan saudara.

Dan Ada yang memiliki penghasilan pas-pasan namun ia di beri keluarga yang harmonis, anak-anak yang shalih dan kesehatan.


Begitulah cara Allah membagikan rezekinya kepada hambanya.

Jika kita lihat, hampir setiap dari kita telah mendapatkan rezekinya dari Allah,

Dengan berbagai bentuk dan jenis kenikmatan, 

Dan selanjutnya tugas kita tinggal bagaimana mensyukuri nikmat itu.

> Maka kita tidak perlu iri dengan kenikmatan yang orang lain terima, karena kita tidak tahu apa yang Allah akan ambil darinya,

Dan kita juga tidak perlu berputus asa atas cobaan yang kita terima, karena kita tidak tahu apa yang Allah akan berikan kepada kita.



✍ Habibie Quote: 15 Juli 2020.