Senin, 14 April 2025

RENUNGAN MENGHADAPI KEMATIAN

  

โ“‚๏ธ๐ž๐๐ข๐š ๐’๐ฎ๐ง๐ง๐š๐ก ๐๐š๐›๐ข

โš ๏ธ RENUNGAN MENGHADAPI KEMATIAN

Oleh: 

Ustadz Hanif Nur Fauzi

*Seandainya kematian merupakan tempat peristirahatan yang tenang dari seluruh keluh kesah hidup manusia di dunia, niscaya kematian merupakan suatu kabar gembira yang dinanti-natikan bagi setiap insan.* Akan tetapi kenyataannya berbeda, setelah kematian itu ada pertanggung jawaban dan ada kehidupan.

*๐Ÿ›‘ KEMATIAN ADALAH KEPASTIAN*

Betapa banyak berita kematian yang sampai di telinga kita, mungkin mengkhabarkan bahwa tetangga kita, kerabat kita, saudara kita atau teman kita telah meninggal dunia, menghadap Allah Taโ€™ala. Akan tetapi betapa sedikit dari diri kita yang mampu mengambil pelajaran dari kenyataan tersebut. Saudaraku, kita tidak memungkiri bahwa datangnya kematian itu adalah pasti. Tidak ada manusia yang hidup abadi. Realita telah membuktikannya. Allah Taโ€™ala telah berfirman.

Setiap jiwa pasti akan mengalami kematian, dan kelak pada hari kiamat saja lah balasan atas pahalamu akan disempurnakan, barang siapa yang dijauhkan oleh Allah Taโ€™ala dari neraka dan dimasukkan oleh Allah Taโ€™ala ke dalam surga, sungguh dia adalah orang yang beruntung (sukses).โ€ (QS. Ali Imran : 185)

*Allah Taโ€™ala juga telah berfirman,*

Katakanlah (wahai Muhammad) sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya pasti akan mendatangi kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang nampak, kemudian Allah Taโ€™ala akan memberitahukan kepada kalian setiap amalan yang dahulu kalian pernah kerjakan.โ€ (QS. Al Jumuโ€™ah : 8)

Saudaraku, kematian itu milik setiap manusia. Semuanya akan menjumpai kematian pada saatnya. Entah di belahan bumi mana kah manusia itu berada, entah bagaimanapun keadaanya, laki-laki atau perempuan kah, kaya atau miskin kah, tua atau muda kah, semuanya akan mati jika sudah tiba saatnya. Allah Taโ€™ala berfirman,

Dan bagi tiap-tiap jiwa sudah ditetapkan waktu (kematiannya), jika telah tiba waktu kematian, tidak akan bisa mereka mengundurkannya ataupun mempercepat, meskipun hanya sesaat.โ€ (QS. Al Aโ€™raf :34)

Saudaraku, silakan berlindung di tempat manapun, tempat yang sekiranya adalah tempat paling aman menjadi persembunyian. Mungkin kita bisa lari dari kejaran musuh, selamat dari kejaran binatang buas, lolos dari kepungan bencana alam. Namun, kematian itu tetap akan menjemput diri kita, jika Allah Taโ€™ala sudah menetapkan. Allah Taโ€™ala berfirman,

Dan dimanapun kalian berada, niscaya kematian itu akan mendatangi kalian, meskipun kalian berlindung di balik benteng yang sangat kokoh.โ€ (QS. An Nisa : 78)

*๐Ÿ›‘ KEMATIAN ADALAH RAHASIA SANG PENCIPTA*

Kematian manusia sudah Allah Taโ€™ala tetapkan atas setiap hamba-Nya sejak awal penciptaan manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya proses penciptaan manusia di dalam perut ibu, berlangsung selama 40 hari dalam bentuk air mani, kemudian menjadi segumpal darah yang menggantung selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari juga. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, dan diperintahkan untuk mencatat empat ketetapan : rezekinya, kematiannya, amalannya, dan akhir kehidupannya, menjadi orang bahagia ataukah orang yang celakaโ€ฆ.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

*Allah Taโ€™ala telah berfirman,*

Sesungguhnya di sisi Allah sajalah pengetahuan tentang (kapankah) datangnya hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan air hujan, dan Dia lah yang mengetahui tentang apa yang ada di dalam rahim, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan esok hari, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi manakah dia akan mati..โ€ (QS. Luqman : 34)

Saudaraku, jika kita tidak tahu di bumi manakah kita akan mati, di waktu kapan kah kita akan meninggal, dan dengan cara apakah kita akan mengakhiri kehidupan dunia ini, masih kah kita merasa aman dari intaian kematianโ€ฆ? Siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa menghirup segarnya udara pagi esok hariโ€ฆ? Siapa yang bisa menjamin kita bisa tertawa esok hariโ€ฆ? Atauโ€ฆ. siapa tahu sebentar lagi giliran kematian Anda wahai Saudarakuโ€ฆ

Di manakah saudara-saudara kita yang telah meninggal saat iniโ€ฆ? Yang beberapa waktu silam masih sempat tertawa dan bercanda bersama kitaโ€ฆ Saat ini mereka sendiri di tengah gelapnya himpitan kuburan. Berbahagialah mereka yang meninggal dengan membawa amalan sholehโ€ฆ dan sungguh celaka mereka yang meninggal dengan membawa dosa dan kemaksiatanโ€ฆ

*๐Ÿ›‘ FAEDAH MENGINGAT KEMATIAN*

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan dunia. Kemudian para shahabat bertanya. Wahai Rasulullah apakah itu pemutus kelezatan dunia? Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Kematian.โ€ (HR. Al Baihaqi dalam Syuโ€™abul Iman, hadits dari shahabat Abu Hurairah)

*Ad Daqaaq rahimahullahu mengatakan:* Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, maka akan dianugerahi oleh Allah tiga keutamaan, [1] bersegera dalam bertaubat, [2] giat dan semangat dalam beribadah kepada Allah, [3] rasa qanaโ€™ah dalam hati (menerima setiap pemberian Allah).โ€ (Al Qiyamah Ash Shugra, Syaikh Dr. Umar Sulaiman Al Asyqar)

*1๏ธโƒฃ.Bersegeralah dalam bertaubat*

Sudah dapat dipastikan bahwa manusia adalah makhluk yang banyak dosa dan kemaksiatan. Seorang manusia yang banyak mengingat kematian, dirinya sadar bahwa kematian senantiasa mengintai. Dia tidak ingin menghadap Allah Taโ€™ala dengan membawa setumpuk dosa yang akan mendatangkan kemurkaan Allah Taโ€™ala. Dia akan sesegera mungkin bertaubat atas dosa dan kesalahannya, kembali kepada Allah Taโ€™ala. Allah telah berfirman,

Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah bagi orang-orang yang mengerjakan keburukan dikarenakan kebodohannya, *kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima taubatnya oleh Allah,* dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.โ€ (QS. An Nisa : 17)

Maksud dari berbuat keburukan karena kebodohan dalam ayat di atas, bukanlah kebodohan seorang yang tidak mengetahui sama sekali bahwa apa yang dia kerjakan merupakan sebuah keburukan. Orang yang berbuat buruk dan tidak mengetahui sama sekali tidak akan dihukum oleh Allah. Akan tetapi yang dimaksud kebodohan di sini adalah *seseorang yang mengetahui bahwa apa yang dia lakukan adalah keburukan, namun dia tetap saja melakukannya lantaran dirinya dikuasai oleh hawa nafsu.* Inilah makna kebodohan dalam ayat di atas." (Syarah Qowaidul Arbaโ€™ Syaikh Sholeh Fauzan).

Allah Taโ€™ala berfirman, Dan bersegeralah menuju ampunan dari Rabb kalian dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang telah dipersiapkan (oleh Allah) bagi orang-orang ynag bertaqwa.โ€ (QS. Ali Imran : 133)

*2๏ธโƒฃ.Giat dan semangat dalam beribadah kepada Allah*

Seorang yang banyak mengingat kematian, akan senantiasa memanfaatkan waktunya untuk beribadah kepada Allah Taโ€™ala. Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, *Jadilah engkau di dunia ini bagaikan seorang yang asing atau seorang yang sedang menempuh perjalanan yang jauh,* mendengar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ini, lantas Abdullah ibnu Umar berkata, Jika engkau berada di sore hari jangan engkau tunggu datangnya pagi hari, jika engkau berada di pagi hari jangan engkau tunggu datangnya sore hari, pergunakanlah waktu sehatmu (dalam ketaatan kepada Allah) sebelum datangnya waktu sakitmu, dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum kematian datang menjemputmu.โ€ (HR. Bukhari)

*3๏ธโƒฃ.Muncul rasa Qana'ah di dalam hati*

Allah Taโ€™ala akan menanamkan rasa qanaโ€™ah di dalam hati seseorang yang banyak mengingat kematian.Rasa qanaโ€™ah yang *membuat seseorang merasa cukup terhadap setiap pemberian Allah Taโ€™ala,* bagaimanapun dan berapa pun pemberian Allah. Suatu saat Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata,

Kekasihku yakni Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, dan beliau memerintahkan aku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku." (HR. Ahmad. Syaikh Syuโ€™aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Seseorang yang banyak mengingat kematian, meyakini bahwa segala pemberian Allah dari *perbendaharaan dunia adalah titipan dari Allah.* Seluruhnya akan diambil kembali oleh Allah, dan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Taโ€™ala atas seluruh pemberian tersebut. Nasโ€™alullaha al afiyah.

*๐Ÿ›‘ KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN*

Saudaraku, seandainya kematian merupakan tempat peristirahatan yang tenang dari seluruh keluh kesah hidup manusia di duniaโ€ฆ niscaya kematian merupakan suatu kabar gembira yang dinanti-natikan bagi setiap manusiaโ€ฆ Akan tetapi kenyataannya berbedaโ€ฆ setelah kematian itu ada pertanggung jawaban dan ada kehidupan.. kehidupan yang sebenarnya.

Diantara keimanan kepada hari kiamat adalah meyakini bahwa setelah kematian ini ada kehidupan. Semuanya akan berlanjut ke alam kubur kemudian ke alam akhirat. Di sana ada pengadilan Allah Taโ€™ala yang Maha Adil. Semua manusia akan diadili, mempertanggungjawabkan setiap amalan yang dia perbuat. Allah Taโ€™ala berfirman,

Barangsiapa yang berbuat kebaikan meskipun sekecil biji dzarah, niscaya dia akan melihat hasilnya, dan barang siapa yang berbuat keburukan meskipun sekecil biji dzarah, niscaya dia akan melihat akibatnya.โ€ (QS. Al Zalzalah: 7-8)

Terakhir Saudaraku, jadilah orang yang cerdas. Orang yang cerdas dalam memandang hakikat kehidupan di dunia ini. Abdullah Ibnu Umar dia pernah berkata, Aku bersama Rosulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada beliau, kemudian mengucapkan salam kepada beliau, lalu dia berkata, Wahai Rasulullah, manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?โ€™. Beliau menjawab, Yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Dia berkata lagi, Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdas?โ€™. Beliau menjawab, *Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdas*."(HR. Ibnu Majah)

Semoga bermanfaat. Allahul Muwaffiq ila Aqwamit Thariq

Sumber :

https://buletin.muslim.or.id/renungan-menghadapi-kematian/

Dipublikasikan ulang oleh

๐‘จ๐’…๐’Ž๐’Š๐’ 

โ“‚๏ธ๐ž๐๐ข๐š ๐’๐ฎ๐ง๐ง๐š๐ก ๐๐š๐›๐ข

๐Ÿ“•.............................โœ๐Ÿป

Tidak ada komentar:

Posting Komentar